Harmoniinjil.com - Renungan Malam yang menyentuh hati hari ini yang akan kami bagikan yaitu tentang SIAPAKAH YANG DIBERKATI?. mungkin banyak dari antara kita yang selalu bertanya bagaimana agar TUHAN TURUN TANGAN MEMBERKATI?. Baik usaha, pendidikan,kesehatan dan sebagainya yang kita ingini didunia ini.
Sobat Harmoniinjil.com yang dikasihi TUHAN malam ini kita akan membahas tentang BERKAT, mari kita siapkan hati kita dan jiwa kita ketika membaca ada baiknya kita berdoa dulu agar dengan hikmat TUHAN renungan ini benar-benar melekat dalam hati kita dan dapat kita renungan kan siang dan malam dan menjadi pelaku firman TUHAN.
Renungan Malam yang menyentuh hati "SIAPAKAH YANG DIBERKATI"
Mengutip dari Kitab "Lukas 11:27-28"
Jikalau ditanyakan kepada sobat kekasih Kristus, siapakah yang mau diberkati? Tentu kita semuanya ingin diberkati, bukan?
Judul Firman Tuhan malam ini "SIAPAKAH YANG DIBERKATI".
Ketika Yesus dikenal juga Isa Al-Masih masih berbicara, berserulah seorang perempuan dari antara orang banyak dan berkata kepada-Nya: "Berbahagialah (diberkatilah) ibu yang telah mengandung Engkau dan susu yang telah menyusui Engkau." Tetapi Ia berkata: "Yang berbahagia (diberkati) ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya."
Hal serupa pernah terjadi ketika Yesus berada dan berbicara di rumah Marta dan Maria. Ketika Maria sedang serius mendengarkan Tuhan Yesus berbicara, sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku." (Lukas 10:40).
Akan tetapi Isa Al-Masih menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya." (Lukas 10:41-42).
Baca Juga: Kumpulan Ayat Emas Alkitab Tentang Pengharapan Yang Menambah Kekuatan Dan Menguatkan Iman
Hal penting dalam peristiwa ini ialah bahwa sobat kekasih Kristus harus dapat memilih, apalagi keselamatan itu ditentukan oleh pribadi kita sendiri.
Konsep dasar pemuridan agar jadi orang yang berbahagia dan terberkati ialah:
- Yang pertama adalah INDIVIDU PRIBADI
Roh Kudus yang diam di dalam hidup orang-orang percaya akan menuntun hidupnya pada keselamatan. Artinya, api Roh Kudus dan Kuasa-Nya akan membuat Iblis dan kuasa- kuasa kegelapan akan meninggalkan orang- orang percaya.
"Apabila roh jahat keluar dari manusia, ia pun mengembara ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian, dan karena ia tidak mendapatnya, ia berkata: Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu. Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu bersih tersapu dan rapi teratur. Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat dari padanya, dan mereka masuk dan berdiam di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk dari pada keadaannya semula." (Lukas 11:24-26).
Jadi, Iblis akan mencari cara untuk kembali memasuki kehidupan orang-orang percaya, namun upaya itu akan kandas jikalau api Roh Kudus selalu menyala di dalam kehidupan sobat kekasih Kristus.
Tidak sedikit orang-orang percaya mengidolakan hamba Tuhan yang terlihat luar biasa. Begitu juga ibu ini mengidolakan Tuhan Yesus.
Namun, Tuhan Yesus sendiri tdk menganggap ibunya berbahagia, tapi mereka yang mendengar kan Firman Allah dan memeliharanya, maka itulah orang yang berbahagia.
Yesus mengajari orang banyak, bukan ibunya, Maria yang dapat disebut berbahagia, namun setiap orang yang mendengarkan Firman Allah dan memeliharanya.
Ada banyak orang rajin mendengarkan Firman Tuhan dan rajin beribadah, lantas menganggap dirinya jadi orang yang berbahagia. Padahal, anggapan seperti itu salah.
Itulah sebabnya, tidak semua orang yang memanggil Tuhan... Tuhan... akan masuk ke dalam kerajaan Allah. Tapi setiap orang yng mendengarkan Firman Tuhan dan yang melakukannya.
Jadi, keberkatan itu adalah urusan kita kepada Allah. Bahwa orang-orang pilihan Tuhan secara pribadi memiliki Roh Kudus yang bersaksi kepada Allah bahwa kita adalah anak-anak Allah.
Karena itu, tidak sedikit orang yang sebelumnya rajin beribadah, namun pada akhirnya akan murtad dan jauh dari Firman Allah.
Hendaknya orang-orang percaya tidak berpuas diri karena orang tuanya rajin beribadah, sehingga dia merasa telah mendapatkan keselamatan. Dia kira, jikalau orang tuanya sudah rajin beribadah akan membuat kehidupannya akan berbahagia. Atau jikalau dia rajin beribadah lalu dia akan berbahagia. Konsep seperti itu salah.
Firman Allah berkata, "Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri. Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin. Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera lupa bagaimana rupanya. Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya (Yakobus 1:22-25).
Sekalipun kita tidak menyembah Tuhan, maka Tuhan tidak akan pernah kekurangan kemuliaan-Nya, karena bukan puji-pujian kita yang membuat kita selamat, tapi keselamatan akan terjadi jikalau kita mendengarkan Firman Tuhan dan melakukannya.
- Yang kedua adalah KONSEP KETAATAN
Jadi, ketaatan adalah konsep dasar pemuridan. Setiap orang yg taat akan mempersiapkan dirinya menjadi orang-orang pilihan Allah.
Memang tidak semudah mengatakannya. Agak lebih gampang mengatakannya, tapi percayalah jikalau taat melakukannya, maka Tuhan akan memurnikan kehidupan kita.
Tuhan mau melihat hati kita. Apakah kita mau tunduk, setia dan taat menyembah-Nya, maka itulah yang berkenan dihadapan Tuhan.
Konteks lainnya ialah untuk kepentingan bersama. Sebagaimana Firman Allah menyatakan, "tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama (1 Korintus 12:7).
Artinya, konsep keselamatan agar dapat terberkati berada di dalam persekutuan untuk kepentingan bersama.
Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat (Ibrani 10:25).
Ada pekerjaan yang dapat sobat kekasih Kristus lakukan di dalam persekutuan dalam tugas pelayanan yg diberikan Tuhan kepada kita secara pribadi lepas pribadi.
Marilah kita mengerjakan Tugas Pelayanan kita sobat kekasih Kristus dengan sungguh-sungguh untuk hormat dan kemuliaan bagi nama Tuhan Yesus, Haleluya!