Harmoniinjil.com - Renungan Harian Kristen Tentang Pasangan atau untuk suami istri. Saat ini kami akan membagikan Santapan rohani sebagai bahan renungan anak anak TUHAN tentang pasangan atau hubungan suami istri. kiranya dapat memberkati anak anak TUHAN, dan rumah tangganya semakin takut akan TUHAN dan mengundang ALLAH hadir selalu ditengah tengah rumah tangga.
SETIA DENGAN PASANGAN SERTA MENGAMPUNI
Mengutip dari Kitab "Hosea 6:3"
"Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi."
Firman Allah kali ini mengajari kita tentang ketidaksetiaan bangsa Israel. Itulah sebabnya ketika TUHAN mulai berbicara dengan perantaraan Hosea, berfirmanlah Ia kepada Hosea: "Pergilah, kawinilah seorang perempuan sundal dan peranakkanlah anak-anak sundal, karena negeri ini bersundal hebat dengan membelakangi TUHAN." (Hosea 1:2).
Kenapa Allah menyuruh Hosea mengambil isteri dari perempuan yg tidak setia? Hati Hosea selalu hancur karena keadaan isterinya tersebut. Sesungguhnya, inilah gambaran yg ditunjukkan Allah kepada bangsa Israel, bahwa saat itu bangsa Israel telah berzinah dengan Dewa Baal.
Sebetulnya Hosea ini hidup di zaman yang tumpang tindih (bersamaan) dengan Nabi Yesaya dan Amos serta hidup di pemerintahan sekaligus 5 (Lima) Raja-raja Israel.
Kitab Hosea ini menggambarkan hubungan bangsa Israel dengan Allah sebagai ikatan pasangan mempelai atau suami dan isteri. Israel sebagai Isteri harus mengerti bahwa Allah sebagai suaminya.
Akan tetapi, karena persundalan bangsa Israel, mereka melupakan Tuhan sehingga Allah menghukum Bangsa itu.
Kata persundalan disini, maksudnya bangsa Israel telah menolak Allah. Firman-Nya: "Israel telah melupakan Pembuatnya dan telah mendirikan istana-istana; Yehuda telah memperbanyak kota-kota yang berkubu; tetapi Aku akan melepas api ke dalam kota-kota mereka, sehingga puri mereka dimakan habis (Hosea 8:14).
Jadi, bangsa itu melupakan kebaikan Tuhan yg telah melepaskan mereka dari perbudakan Tanah Mesir.
Baca Juga: Ayat Ayat Emas Alkitab untuk Istri
Tetapi Aku adalah TUHAN, Allahmu sejak di tanah Mesir; engkau tidak mengenal allah kecuali Aku, dan tidak ada juruselamat selain dari Aku. Akulah yang mengenal engkau di padang gurun, di tanah yang gersang. Ketika mereka makan rumput, maka mereka kenyang; setelah mereka kenyang, maka hati mereka meninggi; itulah sebabnya mereka melupakan Aku (Hosea 13:4-6).
Allah telah menyatakan peringatan kepada bangsa itu sebagaimana tertulis di dalam Ulangan 8:19 menyebutkan, "Tetapi jika engkau sama sekali melupakan TUHAN, Allahmu, dan mengikuti allah lain, beribadah kepadanya dan sujud menyembah kepadanya, aku memperingatkan kepadamu hari ini, bahwa kamu pasti binasa".
Itulah sebabnya di dalam Hukum Allah suami tidak boleh memiliki 2 isteri atau sebaliknya.
Hati-hatilah, supaya jangan kamu melupakan perjanjian TUHAN, Allahmu, yang telah diikat-Nya dengan kamu dan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun yang oleh TUHAN, Allahmu, dilarang kauperbuat (Ulangan 4:23).
Jadi, inilah sikap yg diajarkan kepada kita, bahwa tidak ada keselamatan selain dari Allah. Karena itulah umat Tuhan semestinya memiliki eksklusifitas. Artinya, kita harus mengenal kedudukan kita, bahwa kita adalah isteri dari Allah.
"Maka pada waktu itu, demikianlah firman TUHAN, engkau akan memanggil Aku: Suamiku, dan tidak lagi memanggil Aku: Baalku! (Hosea 2:16).
Sesungguhnya Musa sangat mengenal karakter bangsa Israel sehingga Musa berkata kepada bangsa itu, "Sebab aku mengenal kedegilan dan tegar tengkukmu. Sedangkan sekarang, selagi aku hidup bersama-sama dengan kamu, kamu sudah menunjukkan kedegilanmu terhadap TUHAN, terlebih lagi nanti sesudah aku mati. Suruhlah berkumpul kepadaku segala tua-tua sukumu dan para pengatur pasukanmu, maka aku akan mengatakan hal yang berikut kepada mereka dan memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap mereka. Sebab aku tahu, bahwa sesudah aku mati, kamu akan berlaku sangat busuk dan akan menyimpang dari jalan yang telah kuperintahkan kepadamu. Sebab itu di kemudian hari malapetaka akan menimpa kamu, apabila kamu berbuat yang jahat di mata TUHAN, dan menimbulkan sakit hati-Nya dengan perbuatan tanganmu." (Ulangan 31:27-29).
Inilah kenyataannya, sehingga Allah menghukum Bangsa Israel dan membuang mereka, karena bangsa itu melupakan Allah. Padahal, Allah memberkati bangsa itu, tapi berkat-berkat yang melimpah dari Tuhan kepada bangsa itu justru dipersembahkan kepada para Dewa Baal. Sehingga membangkitkan murka Allah.
"Dan Aku akan menghukum dia karena hari-hari ketika dia membakar korban untuk para Baal, berhias dengan anting-antingnya dan kalungnya, dan mengikuti para kekasihnya dan melupakan Aku," demikianlah firman TUHAN (Hosea 2:13).
Artinya, Tuhan menghukum Bangsa itu karena melakukan perselingkuhan sehingga kehidupan mereka sangat menderita.
Allah berkata, "Tetapi dia tidak insaf bahwa Akulah yang memberi kepadanya gandum, anggur dan minyak, dan yang memperbanyak bagi dia perak dan emas yang dibuat mereka menjadi patung Baal" (Hosea 2:8).
Coba kita bayangkan, Allah memberkati kita, tapi berkat-berkat tersebut kita gunakan pada hal-hal yg jahat. Jadi, wajar saja Allah marah kepada kita. Begitulah kondisi bangsa Israel pada saat itu.
Begitu sakitnya hati Tuhan sehingga bangsa itu dihukum oleh Allah. Kendati begitu, Allah kita Maha Pengampun, pada akhirnya bangsa itu dipulihkan juga.
Karena itulah pada Hosea 2:14-15 disebutkan, "Sebab itu, sesungguhnya, Aku ini akan membujuk dia, dan membawa dia ke padang gurun, dan berbicara menenangkan hatinya. (2-14) Aku akan memberikan kepadanya kebun anggurnya dari sana, dan membuat lembah Akhor menjadi pintu pengharapan. Maka dia akan merelakan diri di sana seperti pada masa mudanya, seperti pada waktu dia berangkat keluar dari tanah Mesir.
Inilah kebaikan Tuhan kepada umat pilihan-Nya dan akan selalu memberikan pengampunan asalkan umat-Nya berbalik dari perbuatan jahatnya.
Tuhan menginginkan cinta kita benar-benar setia kepada Allah. Cinta kita kepada Allah harus seperti cinta mula-mula atau cinta pada waktu muda, yg tidak pernah usang dimakan waktu.
Jadi, kerap kali, ketika kita melupakan Allah, lalu Allah memberikan penderitaan kepada kita dengan tujuan agar kita kembali setia kepada Allah. Karena karakter kita memang harus dibuat seperti itu.
Tanpa kita sadari, Allah sengaja membuat kelemahan di dalam kehidupan kita, sehingga kita benar-benar sadar dan setia kepada Allah sehingga setiap waktu kita akan datang menghampiri hadirat Allah.
Jadi, cinta kasih kita kepada Allah sangat penting agar perjalanan hidup kita dapat selalu terpaut kepada Allah.
"Pergilah memberitahukan kepada penduduk Yerusalem dengan mengatakan: Beginilah firman TUHAN: Aku teringat kepada kasihmu pada masa mudamu, kepada cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin, bagaimana engkau mengikuti Aku di padang gurun, di negeri yang tiada tetaburannya. Ketika itu Israel kudus bagi TUHAN, sebagai buah bungaran dari hasil tanah-Nya. Semua orang yang memakannya menjadi bersalah, malapetaka menimpa mereka, demikianlah firman TUHAN (Yeremia 2:2-3).
Inilah yang dikehendaki Allah dari kita. Cinta kasih kita itu tidak menjadi layu, tetapi Allah bermaksud mengembalikan cinta kasih umat-Nya yang serong itu agar kembali bersemi kepada Allah seperti cinta yang mula-mula.
Sebab Allah tidak memiliki perubahan cinta kasih kepada umat-Nya. Tetapi justru umat-Nya sering berbalik atau seorang dari Allah. Karena itu Allah ingin mengembalikan cinta kasih yg kita miliki itu seperti sedia kala. Caranya, hidup kita sengaja dibuat mengalami berbagai-bagai pencobaan.
Yang kedua, Allah ingin mengembalikan ikatan pernikahan yg telah dirajut sebelumnya.
(2-17) Aku akan mengikat perjanjian bagimu pada waktu itu dengan binatang-binatang di padang dan dengan burung-burung di udara, dan binatang-binatang melata di muka bumi; Aku akan meniadakan busur panah, pedang dan alat perang dari negeri, dan akan membuat engkau berbaring dengan tenteram (Hosea 2:18).
Baca Juga: Ayat Ayat Emas Alkitab untuk Suami - Pasangan Suami Istri
Yang ketiga, Allah akan menjadikan kita sebagai isteri yg setia sehingga umat-Nya akan selalu tunduk karena telah dijadikan dalam keadilan dan kebenaran. Dalam kasih setia dan kasih sayang. Tujuan Allah, agar umat-Nya mengenal Allah lebih dalam lagi.
Oleh karena itu, Tuhan akan memperbaharui berkat-Nya. Maka pada waktu itu, demikianlah firman TUHAN, Aku akan mendengarkan langit, dan langit akan mendengarkan bumi. (2-21) Bumi akan mendengarkan gandum, anggur dan minyak, dan mereka ini akan mendengarkan Yizreel. (2-22) Aku akan menaburkan dia bagi-Ku di bumi, dan akan menyayangi Lo-Ruhama, dan Aku berkata kepada Lo-Ami: Umat-Ku engkau! dan ia akan berkata: Allahku!" (Hosea 2:21-23).
Artinya, ketika hubungan kita dengan Allah sudah membaik, maka kehidupan kita akan di perbaharui oleh Tuhan. Jadi, kita harus mengenal Allah seutuhnya dan dengan sungguh-sungguh.
Karena itulah Hosea mengajak kita agar selalu berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN; supaya Tuhan muncul seperti fajar ke dalam kehidupan umat-Nya dan seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi.
Jadi, disini kita telah dapat memahami bahwa Allah' mengajari kita melalui cerita Hosea ini agar selalu setia dengan pasangan kita serta mengampuni seperti suami yang selalu mengampuni kesalahan isterinya, sehingga kehidupan orang-orang percaya mendapatkan berkat-berkat yg melimpah dari Allah.
Puji Tuhan!