Harmoniinjil.com - Renungan harian kristen, bahan Khotbah. Saat ini kita akan membahasa Roh kudus, karunia. Karunia rohani berbicara dalam bahasa lidah tetap kontroversial di zaman kita dan merupakan topik yang patut mendapat perhatian kita. Artikel pendek ini tidak dirancang untuk menyatakan bahwa bahasa lidah masih berlaku tetapi hanya mencoba untuk menggambarkan sifat dan fungsi bahasa lidah.
"Bahasa" yang diucapkan pada Hari Pentakosta adalah bahasa manusia yang nyata.Keanekaragaman bangsa yang diwakili (ayat.8-11) pasti akan meneguhkan hal ini. Kata “bahasa” (ayat6, 8) = dialekto = dialek (lihat. Kisah Para Rasul 1:19 ; 21:40; 22:2; 26:14). Bisakah fenomena ini masih terjadi hari ini? Pastinya ya. Tapi menurut saya itu jarang terjadi.
Beberapa bersikeras bahwa bahasa lidah dalam Kisah Para Rasul 2 bukanlah bahasa manusia. Kisah Para Rasul 2 menjelaskan bukan mendengar bahasa sendiri tetapi mendengar dalam bahasa sendiri. Pada saat yang sama [bahasa lain] diucapkan melalui Roh Kudus , mereka segera diterjemahkan oleh Roh Kudus yang sama ke dalam banyak bahasa orang banyak (J. Rodman Williams, Renewal Theology , 2:215). Jadi, ada keajaiban "berbicara"--bahasa roh yang berbeda dan berbeda dan keajaiban [pengertian], masing-masing difasilitasi oleh Roh Kudus.
Bahasa Baru bahasa untuk memuliakan Tuhan
Dikutip dari Kitab kisah Para Rasul 2:2-4.
"Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya."
Karisma ajaib dari Roh Kudus (yaitu, karunia penafsiran) diberikan kepada setiap orang yang tidak percaya yang hadir pada hari Pentakosta . Tetapi tujuan Lukas adalah "untuk mengasosiasikan turunnya Roh dengan kegiatan Roh di antara orang-orang percaya, bukan untuk mendalilkan mujizat Roh di antara mereka yang masih belum percaya". Atau, seperti yang dikatakan Max Turner, tentunya Lukas "tidak ingin mengatakan bahwa kelompok kerasulan hanya berceloteh tidak dapat dipahami, sementara Allah mengerjakan mukjizat yang lebih besar lagi dalam penafsiran bahasa-bahasa pada orang-orang yang tidak percaya".
Karunia berbahasa roh dapat mencakup dialek "surgawi".
Karunia berbahasa roh yang berlanjut sepanjang sejarah gereja dan tersebar luas saat ini adalah kemampuan yang didorong oleh Roh untuk berdoa dan memuji Tuhan dalam dialek surgawi, bahkan mungkin bahasa malaikat yang tidak ada hubungannya dengan apa pun yang diucapkan di bumi seperti bahasa Jerman atau Swahili atau Mandarin atau Inggris. Roh Kudus secara pribadi membuat atau menciptakan bahasa khusus dan unik yang memungkinkan seorang Kristen berbicara kepada Tuhan dalam doa , pujian, dan ucapan syukur.
Karunia ini bukanlah bahasa manusia yang mungkin ditemui di beberapa negara asing, tetapi kapasitas yang diberdayakan oleh Roh untuk mengucapkan kata-kata bermakna yang hanya dipahami oleh Allah Tritunggal kita: Bapa, Anak, dan Roh Kudus (kecuali, tentu saja, Allah menyediakan penafsiran melalui orang yang berbicara atau melalui orang beriman lainnya.
Kata Baptis dan penuh dengan Roh ditandai dengan berbahasa Roh. Pemenuhan Roh Kudus ini seturut dengan janji Tuhan Yesus kepada setiap orang percaya yg Sungguh- sungguh memintanya kepada-Nya.
Oleh karena itu, Bahasa Baru ini dipakai menjadi bahasa untuk memuliakan Tuhan.
Hal ini tertulis di dalam Firman Tuhan "sebab mereka mendengar orang-orang itu berkata- kata dalam bahasa roh dan memuliakan Allah" (Kisah Para Rasul 10:46).
Yang Pertama, pengurapan Roh Kudus mempunyai makna sebagai ucapan syukur kepada Allah atas diperolehnya keselamatan tersebut dan dimateraikan dengan Roh Kudus.
Yang Kedua, ada aspek peribadatan di dalamnya.
"Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah. Sebab tidak ada seorang pun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia" (1 Korintus 14:2).
Artinya, Roh Kudus itu bahasa kasih yg timbul melalui ungkapan dari diri kita, yg kita sendiri tidak mengerti bahasa itu.
Jadi, kita berkata-kata bukan kepada manusia tetapi kepada Allah.
Jadi, apakah yang harus kubuat? Aku akan berdoa dengan rohku, tetapi aku akan berdoa juga dengan akal budiku; aku akan menyanyi dan memuji dengan rohku, tetapi aku akan menyanyi dan memuji juga dengan akal budiku (1 Korintus 14:15).
Yang ketiga, bahasa Roh itu merupakan tanda kehadiran Roh Kudus dalam hidup orang percaya.
Karena itu karunia bahasa roh adalah tanda, bukan untuk orang yang beriman, tetapi untuk orang yang tidak beriman; sedangkan karunia untuk bernubuat adalah tanda, bukan untuk orang yang tidak beriman, tetapi untuk orang yang beriman (1 Korintus 14:22)
Sebetulnya, orang yg tidak percaya ketika melihat orang-orang percaya saat berbahasa roh akan menyadari bahwa Roh Kudus itu memiliki kuasa di dalamnya. Dampaknya, orang yg tidak percaya itu akan BERTOBAT.
Yang keempat, bahasa Roh itu akan jadi tanda bahwa kita sedang berada di akhir zaman.
Sehingga menggenapi nubuatan Yoel: "Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan. Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu. Aku akan mengadakan mujizat-mujizat di langit dan di bumi: darah dan api dan gumpalan-gumpalan asap. Matahari akan berubah menjadi gelap gulita dan bulan menjadi darah sebelum datangnya hari TUHAN yang hebat dan dahsyat itu. Dan barangsiapa yang berseru kepada nama TUHAN akan diselamatkan, sebab di gunung Sion dan di Yerusalem akan ada keselamatan, seperti yang telah difirmankan TUHAN; dan setiap orang yang dipanggil TUHAN akan termasuk orang-orang yang terlepas." (Yoel 2:28-32)
Ini akan menunjukkan kepada kita bahwa tanda-tanda ini akan terjadi pada akhir zaman. Karena itu dibutuhkan pengurapan dari Tuhan untuk menjamah setiap orang untuk bertobat.
Jadi, kita harus mengerti makna pengurapan Roh Kudus itu. Adapun makna baptisan roh Kudus adalah sebagai berikut:
- Memampukan untuk melakukan pelayanan
- Kuasa untuk bersaksi
- Kuasa untuk melakukan perbuatan besar
- Mengajari kita akan seluruh kebenaran Allah
Kita harus seirama dalam melayani Tuhan. Jika pelayanan itu dalam kesatuan maka akan menimbulkan kuasa yg besar sehingga dampaknya terlihat nyata.
Karena itu Rasul Paulus berkata, "Kristus lah yg berkarya di dalam hidup saya."
Jadi, Roh Kudus itu akan menyokong hidup kita untuk melakukan berbagai karya pelayanan yg terbaik bagi Tuhan.
Marilah kita buka diri kita agar benar-benar dipakai Tuhan melalui pertolongan Kuasa Roh Kudus-Nya.